Jum’at, 21 Oktober 2016
Kepada: Bpk. Basuki Tjahaja
Purnama
Bapak Basuki Tjahaja Purnama atau biasa
disebut dengan nama Ahok. Memang bapak adalah orang besar, memang bapak adalah
orang kaya, memang bapak adalah orang nomor satu di Jakarta. tapi maaf ya pak,
kita selaku sesama manusia, sesama makhluk yang mempunyai perasaan, tolong,..
ketika kita berbicara, mengeluarkan kata demi kata hendaknya dipikirkan
terlebih dahulu, dipikir ulang sampai kita bisa pastikan bahwa perkataan yang
keluar dari mulut kita tidak menyakiti orang lain. Menyakiti satu orang saja
tidak boleh, apalagi kalau perkataan kita sampai menyakiti seluruh orang yang
beragama islam. Bukan hanya di Indonesia, namun tepatnya umat islam diseluruh
dunia telah disakiti oleh bapak.
Saya
memang bukan siapa-siapa, saya memang tidak memiliki kedudukan apapun. Jika
dibandingkan dengan bapak mungkin bapak lebih terhormat. Tapi, saya hanya ingin
menyampaikan suara hati umat islam diseluruh dunia, yang merasa tersakiti,
merasa terhinakan, merasa terlecehkan oleh perkataan bapak Basuki Tjahaja Purnama
“ jadi jangan percaya sama orang, kan
bisa aja dalam hati kecil bapak nggak bisa pilih saya, yakan. dibohongin pakai
surat Al-Maidah 51, macem-macem itu. itu hak bapak ibu, jadi bapak ibu perasaan
nggak bisa pilih nih karena saya takut masuk neraka, dibodohin githu ya.”
Dengan
santainya bapak berkata seperti itu, ah... memang benar ketika seseorang dalam
keadaan takut atau tertekan maka refleks, nuraninya sebagai seorang nasrani
keluar. Pasti bapak bicara seperti itu tidak sadar, iyakan pak? alias keceplosan.
Namun, saya juga berterimakasih kepada bapak karena dengan adanya perkataan
bapak itu, maka kini umat islam sudah mulai terbangun dari tidur panjang, kini
semakin kuat keimanan kita tentang kekuasaan Allah SWT. Yang terjadi hari ini
sebenarnya sudah ada didalam Al-qur’an, jauh sebelum kita diciptakan.
Kami
marah pak, kami geram dengan sikap bapak, kami sudah cukup sabar menghadapi
bapak. Apalagi dengan pembela bapak yang sangat membela bapak mati-matian. Siapa
lagi kalau bukan Pak “Nusran Wahid.” sampai melotot melotot begitu pak.. kalau
boleh saya tahu memangnya Pak Nusran dibayar berapa sih sama pak Ahok? kata pak
nusran: “ yang tahu pekataannya ahok ya ahok, dan yang tahu perkataanya Allah
ya Allah sendiri”,. jadi kalau memang benar seperti itu jangan salahkan kita
kalau kita juga tidak mengerti dengan apa yang dikatakan oleh pak nusran
sendiri. Karena yang tahu perkataan pak nusran ya pak nusran sendiri.
Satu
hal yang harus bapak tau, bahwa umat islam memang umat yang pemaaf. Namun,
ketika agama kita yang dilecehkan maka kita tidak akan ambil diam. Sepertinya
bapak tidak tahu sedang berhadapan dengan siapa, inget pak kita punya senjata
yang tidak dimiliki oleh orang kafir.
Denger-denger
katanya bapak gubernur yang terkenal dengan programn kerjanya bagus, tapi kalau
tidak beradab buat apa?, katanya berpendidikan, tapi ko mulutnya tidak
berpendidikan?, Pemimpin yang adil adalah pemimpin yang adil, ketika ada yang
bersalah maka hukum harus ditegakkan tanpa memandang siapa yang bersalah
tersebut. Termasuk ketika dirinya bersalah, maka ia harus siap menerima
hukuman, jangan malah ngumpet, gak jentel banget sih.
Cukup
sekian dan terimakasih. Karena sepertinya jika dilanjutkan tidak akan ada
akhirnya.. saya mohon maaf jika ada kata-kata saya yang mungkin terlalu kasar
dan menyinggung atau bahkan menyerempet..
Terima kasih atas
perhatiannya
Dari Aku yang tersakiti
Bagi
yang tidak menyukai kehadiran surat ini saya mohon maaf. karena sejatinya saya
hanya mengungkapkan isi hati saya
umat islam dikumpulkan BUKAN karena pak Ahok, akan tetapi karena Allah melalui surat Al-maidah:51, yang di hina pak Ahok.
ReplyDeleteyaps lebih tepatnya seperti itu
ReplyDeleteyaps lebih tepatnya seperti itu
ReplyDelete